Assalamualaikum, BuUntuk Ibu, dan ibu-ibu lain di dunia ini, inilah anakmu.
Saatku jauh darimu, dan cintamu selalu menghangatkanku ibu...
Rindu yang selalu ku tahan dan takkan tergadai, ini sayangku padamu ibu, hanya serangkai kata-kata terimakasih karena engkau berjuang untuk kelahiran sampai aku sekarang ini.
Merapatkan diri rapuhku ke tubuhmu yang sekarang juga mulai rapuh bunda, tapi engkau tetap kuat, kau sangga tubuhku yang tak mampu menghadapi setiap masalahku, berkeluh kesah kepadamu. Kau rapuh karena memang engkau sudah mulai tua, lebih dari stengah abad telah kau jalani di bumi Allah ini, tapi aku rapuh karena tekanan kehidupanku yang baru. Kehangatan cintamu selalu kurasa. Melihatmu, adalah motivasiku untuk membahagiakanmu dihari tuamu ini.
Ibu, engkau adalah wanita besar dihidupku, Bu, engkau selalu katakan kelemahanmu,
“nak, Ibu tidak tamat sekolah dasar, tapi ibu ingin anak ibu jadi sarjana, Ibu ingin apa yang diterima sama anak-anak lain dari ibunya juga mampu Ibu kasih kepadamu, walaupun dalam waktu yang berbeda, Ibu harus kerja keras dulu ya Nak, kamu yang sabar ya”
Bu, aku tak ingin menuntut apa-apa lagi, karena di sisimu Allah alirkan segala kasih sayang yang tak kudapatkan dimana pun. Kasih sayang yang kuatkan aku disetiap ku jatuh dan rapuh. Setiap ku pulang dengan beban-beban kehidupan baruku yang baru belajar jauh darimu demi menuntut ilmu membahagiakanmu, tapi kau tetap sambut aku dangan pelukan yang selalu ku rindukan.
Ibu, aku rindu ibu.
Aku tak ingin mengecewakan tipa-tiap harapanmu, membuatmu bersedih dengan kelakuanku.
Membahagiakanmu adalah ibadah untukku
Ibu, engkau selalu sabar mengingatkanku.
“Nak, shalatnya jangan tinggal ya, selalu ingat Allah dimanapun berada”
Ibu, you’re my beloved bunda (mother) in my heart. Engkau pejuang fisabilillah yang mendidik kami semua anak-anakmu.
Bu, masih ku ingat saat ku khilaf dan membuatmu sedih, aku seperti malin kundang yang hidup kembali, tak kan ku ulangi Bu, aku mencintaimu ibu.Ibu, kau lahirkan aku, sekarang ku selalu membebanimu, tai engkau tak ernah menyesal, engkau takut sama Allah karena tidak mampu mendidik kami. Tiap malam dalam khusu’nya sujudmu, engkau bahagiakan kami dengan doa-do’a cinta seorang ibu. Di telapak kakimu sebuah kemuliaan syurga Allah janjikan kepada kami.
Bu, aku hanyalah sebuah titik, mudah terhapus dan terinjak
Tapi kau adalah sebuah gumpalan yang melingkupi semuanya, menghangatkan dengan cintamu.
Di hari ibu ini ku hanya mampu titipkan rindu padamu, sekian lama tidak bertemu denganmu membuatku benar-benar dilanda kerinduan mendalam. Ku tahu, di setiap sujudmu, do’a-do’amu tidak terputus mendoakan kami.
Kau tak kan ku bandingkan dengan siapapun, aku bangga denganmu. Engkau bukan wanita terpelajar, tapi kau lahirkan kami dengan ajaran-ajaran kebaikan dan saling mencintai sesama dan lingkungan. Kau jaga kami disetiap jaga kami.
Walaupun tidak mengecap pendidikan lebih, tapi engkau didik kami untuk jadi sarjana. Bu, engkau wanita super yang melahirkan calon-calon ibu penerusmu. Ibu aku sayang padamu.
Ibu, kutitipkan rinduku, tak sabarku menunggu waktu untuk mencium tanganmu dan didekap pelukanmu. I LOVE U MY MOM, IALWAYS MISS U.